sajak: Cunong Nunuk Suraja
bulan di atas ranjang
air mataku adalah nafas puisi
angin, mega dan laut diam kemudian desah
rindu tertikam dan sunyi mendekap dalam kelam
malam lenguh lembu di sudut desa samar terdengar
pagi sarapan roti dan kopi sebelum kaki menginjak bumi
2004
Bogor dalam bayang mendung menjelang senja
setelah matahari pingsan di ubun-ubun
bulan di atas ranjang
air mataku adalah nafas puisi
angin, mega dan laut diam kemudian desah
rindu tertikam dan sunyi mendekap dalam kelam
malam lenguh lembu di sudut desa samar terdengar
pagi sarapan roti dan kopi sebelum kaki menginjak bumi
2004
Bogor dalam bayang mendung menjelang senja
setelah matahari pingsan di ubun-ubun
Komentar