Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2003

Upacara Takdir Yang Digenapkan

1. akulah lelaki puisi yang kau nanti kan datang aku dengan segenap rindu dan cinta yang nyala seperti juga rindu dan cintamu perempuanku 2. sebagai cinta yang saling berbagi maka kuterima cintamu dalam keluasan semesta dalam dada dalam upacara penyatuan jiwa di waktu yang digenapkan takdirnya 3. kukalungkan di jenjang lehermu cinta kulingkarkan di jemari manismu cinta kuhembuskan napasku ke dalam dadamu cinta 4. telah kubaca senyum kanak-kanak kita dalam matamu begitu penuh cinta sebagai ketulusan demikian bening hingga kuingin terus berdiam di situ menyelami waktu dan hening rahasia kata-kata Malang, Oktober 2003

Kudekap Engkau

kudekap engkau kudekap dalam pelukku hingga terasa detak dalam dadaku dalam dadamu sebagai waktu yang terus gemuruh memanggil jiwaku jiwamu bersatu dalam lautan cahaya cintanya o cahaya maha cahaya yang melimpahlimpah cahayanya hingga lebur kita dalam lautan cahaya-nya Malang, 3 Oktober 2003

Jiwaku

Jiwaku jiwaku terkatup dalam dinding kaca menghamburkan ribuan huruf pada sepasang mata di ujung. jiwaku terbang bersama angin yang melambungkan anganku menjadi jutaan paradigma menjadikannya sedimen-sedimen niscaya. jiwaku berlutut dalam diam tak terpeta kuotanya memandang sepasang mata di ujung. berlari Bila bila nafasmu mengetuk dinding nafasku hingga tersibak jasadku menjemput bila jasadmu menyentuh epidermis tangisku hingga terkatup aku tanpa suara bila suara tinggal jeda ijinkanlah ku kembali pada persenyawaan sunyi itu, lelakiku kacaku berdinding hatiku berdenting memanggil puisi