Langsung ke konten utama
SEBAB AKU PEREMPUAN

Untuk: Nanang Suryadi

1.

apakah aku tidak boleh takut engkau pergi tak kembali. apakah aku tak boleh marah apabila engkau terasa begitu jauh dari jejemari hari. apakah aku tidak boleh bersedih melepaskan kau pergi tanpa bisa berkata jangan. apakah aku hanya bisa bergumam mencari kejujuran sedangkan kau diam memandang aku yang selalu malu untuk sekedar mengakui: aku perempuan

2.

perempuan memendam rahasia sendiri dari bibir yang terkunci dari mata yang meredup dari tangan yang terkatup. yang mungkin tak kau mengerti karena engkau lelaki

3.

perempuan menyimpan tulang rusuk lelaki. ia adalah bagian dari keseluruhan sebagai engkau keseluruhan dari sebagian.tak kah kau pahami kadangkala ia akan retak dan meminta penggenapan. tak kah kau pahami?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepanjang Jalan Gaduh Ramai Sepanjang jalan gaduh ramai kendaraan. klakson dan deru mesin. Macet. Sempritan tukang parkir. Parau suara tukang ngamen. Pias lampu merkuri. Dan aku? di atas bis yang terjebak di perut jakarta, merindu kekasihku Karena Jarak Karena jarak membentang kumerindu, duh kekasih kapan kan terlunas ini rindu, bertemu bersatu dalam dekap cintaku cintamu. Mengapa Kau Bangun Benteng Keangkuhan Mengapa kau bangun benteng keangkuhan bukankah kau inginkan belai setulus cinta seperti kau pinta dengan damba dan airmata suatu ketika. o kekasih, mengapa kau ragui bisik hati sendiri? Cermin Yang Saling Memantulkan Cahaya Aku mencintaimu seperti kau cintai diriku. Rasa sayangku padamu seperti rasa sayangmu pada diriku. Karena kau dan aku adalah cermin. Yang saling memantulkan cahaya Cinta-Nya.

Lelaki Berpuisi

Lelaki berpuisi, ketika awan begitu hitam membayangi sepi Dari jauh aku mengintai ia Satu satu air mata langit jatuh kebumi, lelaki terus berpuisi Berpuisi merajuk mata hati Ingin berlari, sembunyi Tak kuasa Inikah cinta? bibir pun tak lagi berkata Karena berdiam di sisinya, telah terkata: Cinta Kunthi Hastorini http://puisicintakita.blogspot.com

Dinyalakan-Nya

Tak ada mengapa bagi cinta. Diterbitkan dalam dada kita, kehendak-Nya semata, dinyalakan-Nya dalam hati kita, sebagai cinta. Demikianlah Ia mencintai kita. Dinyalakan api cinta. Demikian lambat atau demikian cepat. Kehendak-Nya-lah. Kehendak-Nya. Semata