Langsung ke konten utama
AKU MENDOAKANMU


aku mendoakanmu, setulus pinta, agar kau tetap bahagia, dalam dekap cinta
aku mendoakanmu, setulus cinta, agar terang cahaya, di dalam dada
aku mendoakanmu, setulus airmata, pintaku kepadanya, semoga cinta kita
tetap terjaga



DEMIKIANLAH GODA

demikianlah kekasih, sepanjang jalan tak akan henti goda menghadang, coba
lenakan diri, hingga limbung diri, tak sampai pada tuju. tekadkan niatmu,
teguhkan hatimu, kita melangkah dengan berbekal doa dan cinta yang
bersemayam dalam dada



ITIKAD


langkahkan kaki
menuju satu

tujumu


EMBUN


embun
seperti airmata kita

di dinihari sunyi
merindu



SIAPAKAH AKU, KAU TAHU?

siapakah aku?
akupun bertanya selalu

apakah kau tahu siapa diriku?
katakan apa yang kau tahu

padaku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepanjang Jalan Gaduh Ramai Sepanjang jalan gaduh ramai kendaraan. klakson dan deru mesin. Macet. Sempritan tukang parkir. Parau suara tukang ngamen. Pias lampu merkuri. Dan aku? di atas bis yang terjebak di perut jakarta, merindu kekasihku Karena Jarak Karena jarak membentang kumerindu, duh kekasih kapan kan terlunas ini rindu, bertemu bersatu dalam dekap cintaku cintamu. Mengapa Kau Bangun Benteng Keangkuhan Mengapa kau bangun benteng keangkuhan bukankah kau inginkan belai setulus cinta seperti kau pinta dengan damba dan airmata suatu ketika. o kekasih, mengapa kau ragui bisik hati sendiri? Cermin Yang Saling Memantulkan Cahaya Aku mencintaimu seperti kau cintai diriku. Rasa sayangku padamu seperti rasa sayangmu pada diriku. Karena kau dan aku adalah cermin. Yang saling memantulkan cahaya Cinta-Nya.

Lelaki Berpuisi

Lelaki berpuisi, ketika awan begitu hitam membayangi sepi Dari jauh aku mengintai ia Satu satu air mata langit jatuh kebumi, lelaki terus berpuisi Berpuisi merajuk mata hati Ingin berlari, sembunyi Tak kuasa Inikah cinta? bibir pun tak lagi berkata Karena berdiam di sisinya, telah terkata: Cinta Kunthi Hastorini http://puisicintakita.blogspot.com

Dinyalakan-Nya

Tak ada mengapa bagi cinta. Diterbitkan dalam dada kita, kehendak-Nya semata, dinyalakan-Nya dalam hati kita, sebagai cinta. Demikianlah Ia mencintai kita. Dinyalakan api cinta. Demikian lambat atau demikian cepat. Kehendak-Nya-lah. Kehendak-Nya. Semata