SAJAK BUAT MAS NANANG
1
untukmu nun disana,
akankah waktu kan tuntaskan raguku terhadapmu. akankah rinduku kan membawamu kembali dalam tatapku. adakah langit yang mendung kan usik dirimu tuk segera pulang untukku?
adakah? adakah? adakah?
untukmu nun disana,
dimana kulabuhkan perihku tak jera menggoda. dimana ku tautkan harapku tak dipinta. kau dan kau. berkekalan di ingatan. serunai cinta yang kau selipkan ditulang rusukku. pada retaknya kau tak jemu merayu.
"yakinlah! yakinlah terhadapku!," pintamu, " aku akan selalu pulang untukmu, "
"sedang musim berlalu tak menunggu, " rintihku.
" jangan lagi ragu hatimu!" rayumu.
dan aku membisu. melayang pandang cakrawala nun jauh di sana. adakah matamu pun tertuju padanya?
pada guratan-guratan luka yang kutoreh di waktu lampau. pada peti menyimpan kisahku. pada sepi temani rintihku. kuadukan dirimu.
tak. tak aku meragu. andai kau di sini bersamaku...
2.
berhimpitan bayangmu merayuku. merindu. kuingin menemu desahmu. palungkan hasrat terdalam menyayangimu.l ayaknya nafsu menyeretku. mengurungku!
aku tertipu!
adalah aku. perempuan yang bisu. merangkum sajak memujimu.l ayak pungguk mungkin rindukanmu, rembulan. menggantung harap pada matamu garang menghardik.
adalah aku. perempuan yang bisu. mencatatkan alamat pada pusara jasadmu. tak kah ruhmu pun tahu? di sini ruhku menati cintamu. layak syirik menerik pekik.
aku tertipu!
adalah kau. lelaki yang puisi. menjelajah luka nganga terbata. layak pangeran mungkin mengulurkan tangan. menjarah kisah yang coba kusimpan rapi di bilik-bilik terdalam.
adalah kau. lelaki yang puisi. yang menggores cumbu dalam ragu menderu wajahku merindu. pada tatapmu tak jera kutuju. layak selingkuh tauhid kupertaruhkan!
aku tertipu!
pada fana. pada fana. pada fana.
3.
kau adalah bayang itu. tatkala senja turun bersama gaunnya yang jingga. meleleh keringatmu di bawah jerit memekik langkahmu terseret terbawa udara panas meranggas jiwamu cemburu. pada waktu
kau adalah telaga itu. menyimpan rahasia di palung terdalam yang hening mengering. melaknat peristiwa berguliran di wajahmu yang sayu membatu pilu tergugu. pada hiruk
kau adalah kesunyian itu. menghela heningku yang hiruk oleh lugu terhempas dusta terbata pada kata meminta meronta tak jera menyergap melaknat. pada dekap
kau adalah pencarian itu. menjelajah sukmaku memburu membisu tak jemu mendayu-dayu kelu. pada rasa
kau adalah bisuku!
4.
meresah udara meresah mata meresah peristiwa meresah
berhembus cerita berhembus realita berhembus doa berhembus
diselipkan di suatu masa rahasia
tak lagi. tak lagi. tak lagi
sebab,
pada-Nya diistirah segala pinta segala rasa segalanya
dilabuh segala keluh segala gaduh segala
tak lagi. tak lagi.tak lagi
sebab,
hanya Dia penggengam hati penggenggam mimpi menjadi penggenggam
tak kuasa kita hanya menjalani
terbaik!
tak lagi. tak lagi. tak lagi.
sebab,
toh! hanya pada-Nya kita pasti kembali
satu!
1
untukmu nun disana,
akankah waktu kan tuntaskan raguku terhadapmu. akankah rinduku kan membawamu kembali dalam tatapku. adakah langit yang mendung kan usik dirimu tuk segera pulang untukku?
adakah? adakah? adakah?
untukmu nun disana,
dimana kulabuhkan perihku tak jera menggoda. dimana ku tautkan harapku tak dipinta. kau dan kau. berkekalan di ingatan. serunai cinta yang kau selipkan ditulang rusukku. pada retaknya kau tak jemu merayu.
"yakinlah! yakinlah terhadapku!," pintamu, " aku akan selalu pulang untukmu, "
"sedang musim berlalu tak menunggu, " rintihku.
" jangan lagi ragu hatimu!" rayumu.
dan aku membisu. melayang pandang cakrawala nun jauh di sana. adakah matamu pun tertuju padanya?
pada guratan-guratan luka yang kutoreh di waktu lampau. pada peti menyimpan kisahku. pada sepi temani rintihku. kuadukan dirimu.
tak. tak aku meragu. andai kau di sini bersamaku...
2.
berhimpitan bayangmu merayuku. merindu. kuingin menemu desahmu. palungkan hasrat terdalam menyayangimu.l ayaknya nafsu menyeretku. mengurungku!
aku tertipu!
adalah aku. perempuan yang bisu. merangkum sajak memujimu.l ayak pungguk mungkin rindukanmu, rembulan. menggantung harap pada matamu garang menghardik.
adalah aku. perempuan yang bisu. mencatatkan alamat pada pusara jasadmu. tak kah ruhmu pun tahu? di sini ruhku menati cintamu. layak syirik menerik pekik.
aku tertipu!
adalah kau. lelaki yang puisi. menjelajah luka nganga terbata. layak pangeran mungkin mengulurkan tangan. menjarah kisah yang coba kusimpan rapi di bilik-bilik terdalam.
adalah kau. lelaki yang puisi. yang menggores cumbu dalam ragu menderu wajahku merindu. pada tatapmu tak jera kutuju. layak selingkuh tauhid kupertaruhkan!
aku tertipu!
pada fana. pada fana. pada fana.
3.
kau adalah bayang itu. tatkala senja turun bersama gaunnya yang jingga. meleleh keringatmu di bawah jerit memekik langkahmu terseret terbawa udara panas meranggas jiwamu cemburu. pada waktu
kau adalah telaga itu. menyimpan rahasia di palung terdalam yang hening mengering. melaknat peristiwa berguliran di wajahmu yang sayu membatu pilu tergugu. pada hiruk
kau adalah kesunyian itu. menghela heningku yang hiruk oleh lugu terhempas dusta terbata pada kata meminta meronta tak jera menyergap melaknat. pada dekap
kau adalah pencarian itu. menjelajah sukmaku memburu membisu tak jemu mendayu-dayu kelu. pada rasa
kau adalah bisuku!
4.
meresah udara meresah mata meresah peristiwa meresah
berhembus cerita berhembus realita berhembus doa berhembus
diselipkan di suatu masa rahasia
tak lagi. tak lagi. tak lagi
sebab,
pada-Nya diistirah segala pinta segala rasa segalanya
dilabuh segala keluh segala gaduh segala
tak lagi. tak lagi.tak lagi
sebab,
hanya Dia penggengam hati penggenggam mimpi menjadi penggenggam
tak kuasa kita hanya menjalani
terbaik!
tak lagi. tak lagi. tak lagi.
sebab,
toh! hanya pada-Nya kita pasti kembali
satu!
Komentar