DI DADA CINTAMU
pada tangis yang tersendat dan cemburu yang menyelinap di dada cintamu aku meringkuk dengan gores luka setubuh tubuhku diri yang lelah bertarung di hiruk pikuk jaman yang menusuk menetak mencongkel mengadukaduk seluruh rasa suka dukaku derita bahagiaku sebagai pecundang yang lelah berlari memekikan kekalahan demi kekalahan menerima kutuk dan maki sebagai upacara diri sendiri meneriakan nyeri perih tak tertahankan lagi.
o, di dada cintamu, kekasih, aku ingin istirah!
Depok, 2002
pada tangis yang tersendat dan cemburu yang menyelinap di dada cintamu aku meringkuk dengan gores luka setubuh tubuhku diri yang lelah bertarung di hiruk pikuk jaman yang menusuk menetak mencongkel mengadukaduk seluruh rasa suka dukaku derita bahagiaku sebagai pecundang yang lelah berlari memekikan kekalahan demi kekalahan menerima kutuk dan maki sebagai upacara diri sendiri meneriakan nyeri perih tak tertahankan lagi.
o, di dada cintamu, kekasih, aku ingin istirah!
Depok, 2002
Komentar